Kamis, 08 Agustus 2013

[HIKMAH IDUL FITRIH ATAU IDUL ADHA ]

a. Arti ied adalah: kembali hari raya dalam tiap-tiap tahun atau Alloh kembali di hari raya pada hamba-Nya dengan kebaikan dan kebahagiaan terlebih dengan ampunan beberapa dosa. b. Maqolah ulama’: “Hari raya bukan untuk orang-orang yang berpakain baru bahwasanya hari raya itu bagi orang-orang yang yang amal taatnya bertambah. Hari raya bukan bagi orang-orang yang berhias dengan pakaian dan kendaraan, bahwasanya hari raya itu untuk orang-orang yang dosa-dosanya diampuni” ﻟَﻴْﺲَ ﺍﻟْﻌِﻴْﺪُ ﻟِﻤَﻦْ ﻟَﺒِﺲَ ﺍﻟْﺠَﺪِﻳْﺪَ ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺍﻟْﻌِﻴْﺪُ ﻟِﻤَﻦْ ﻃَﺎﻋَﺘُﻪُ ﺗَﺰِﻳْﺪُ ، ﻭَ ﻟَﻴْﺲَ ﺍﻟْﻌِﻴﺪُ ﻟِﻤَﻦْ ﺗَﺠَﻤَّﻞَ ﺑِﺎﻟﻠِّﺒﺎَﺱِ ﻭَﺍﻟْﻤَﺮْﻙِﺏْﻭُ ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺍﻟْﻌِﻴْﺪُ ﻟِﻤَﻦْ ﻏُﻔِﺮَﺕْ ﻟَﻪُ ﺍﻟﺬُّﻧُﻮﺏُ Kesunahan ketika hari raya: a. Takbir: 1) Takbir idul fitri: sejak terbenam matahari malam hari raya sampai imam masuk dalam sholat idul fitri. 2) Takbir idul adzha: sejak waktu Subuh Hari Arofah sampai Ashar akhir Hari Tasyriq. b. Sholat hari raya: sunah menurut Imam Syafi’i dan Imam Malik, wajib ‘ain menurut Imam Abu Hanifah dan wajib kifayah menurut Imam Ahmad. (Al-Bajuri juz 1 hal. 224) c. Ucapan selamat (tahniah, kesebalikan ta’ziyah) dengan hari raya dan sesamanya yang berupa awal tahun Hijriyah dan awal bulan Hijriyah menurut pendapat mu’tamad dengan tujuan menampakkan saling kasih sayang (tawaddud) dan kebahagiaan (idzhar suruur) dengan ucapan: ﺗَﻘَﺒَّﻞَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻣِﻨَّﺎ ﻭَﻣِﻨْﻜُﻢْ “Semoga Alloh menerima ibadah dari aku dan kalian semua atau kalimat sesamanya sesuai dengan tradisi masing-masing. Adapun waktu tahniah adalah: 1) Tahniah idul fitri: sejak terbenam matahari sampai hari berikutnya menurut adat yang berlaku. 2) Tahniah idul adzha: sejak fajar Hari Arofahsampai hari berikutnya menurut adat yang berlaku. d. Menjawab ucapan selamat hari raya dengan kalimat: ﺗَﻘَﺒَّﻞَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺃَﺣْﻴَﺎﻛُﻢْ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟِﺄَﻣْﺜَﺎﻝِﻩِ ﻛُﻞَّ ﻋَﺎﻡٍ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﺑِﺨَﻴْﺮٍ “Semoga Alloh menerima ibadah dari kalian semua semoga Alloh memberi hidup kalian semua untuk beberapa sesama hari raya setiap tahun dalam kondisi kalian semua dalam kebaikan” e. Berjabat tangan (mushofahah) bila sama jenis kelamin dan kosong dari kecurigaan: 1) Laki-laki tidak boleh menjabat tangan wanita bukan mahrom dan sebaliknya. 2) Laki-laki tidak boleh menjabat tangan pada laki-laki amrod. f. Penampilan wajah yang berseri-seri (basyasyah). g. Doa dengan ampunan dari Alloh. h. Sodaqoh dengan makanan atau minuman menurut kemampuan masing-masing orang muslim. i. Halal bi halal walaupun hukum asli taubat dan minta halal (istihlal) atas hak adami itu wajib segera dan tidak harus menunggu lebaran. 5. Empat hari raya yang dijadikan oleh Alloh untuk mukminin: a. Hari raya tiap tahun ada 2: 1) Hari raya idul fitri: setelah menyempurnakan ibadah puasa Romadlon. 2) Hari raya idul Adzha: setelah menyempurnakan ibadah haji. b. Hari raya setiap seminggu (usbu’): Hari Jum’at.. c. Hari raya di surga: pada waktu mukminin berkumpul dengan Alloh dan melihat-Nya di singgasana kesucian. Tidak ada suatu kenikmatan yang lebih nikmat bagi mukminin dari pada perkumpulan tersebut. 6. Dalil tahniah hari raya adalah dalil umum: a. Syariah sujud syukur ketika mendapatkan nikmat yang baru. b. Syariah ta’ziyah ketika terhindar dari cobaan (niqmah). c. Hadits sohih Bukhori dan Muslim dari Ka'ab bin malik dalam kisah taubatnya tatkala tidak berangkat (bolos) dari Perang Tabuk: 'Sungguh ketika Ka’ab bin Malik diberi kabar gembira dengan diterima taubatnya dan mendatangi Nabi Muhammad SAW. maka Tholhah bin Ubaidillah berdiri menuju padanya kemudian mengucapkan selamat (tahniah) pada Ka’ab bin Malik dan Nabi Muhammad SAW. mengiqrarkan hal tersebut' (Referensi Kitab Al-Bajuri juz 1 hal. 224, Bughyah, Hasyiah Jamal dan Tuhfah) ﺣﺎﺷﻴﺔ ﺍﻟﺠﻤﻞ ) -ﺝ / 6 ﺹ 263 ) ( ﻓَﺎﺋِﺪَﺓٌ ( ﻣِﻤَّﺎ ﻳَﺘَﻌَﻠَّﻖُ ﺑِﻬَﺬَﺍ ﺍﻟْﺒَﺎﺏِ ﺍﻟﺘَّﻬْﻨِﺊُﺓَ ﺑِﺎﻟْﻌِﻴﺪِ ﻭَﻗَﺪْ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟْﻘَﻤُﻮﻝِﻱُّ ﻟَﻢْ ﺃَﺭَ ﻟِﺄَﺻْﺤَﺎﺏﺎَﻧِ ﻛَﻠَﺎﻣًﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺘَّﻬْﻨِﺊِﺓَ ﺑِﺎﻟْﻌِﻴﺪِ ﻭَﺍﻟْﺄَﻋْﻮِﻡﺍَ ﻭَﺍﻟْﺄَﺷْﻪِﺭُ ﻛَﻤَﺎ ﻳَﻔْﻌَﻠُﻪُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻟَﻜِﻦْ ﻧَﻘَﻞَ ﺍﻟْﺤَﺎﻓِﻆُ ﺍﻟْﻤُﻨْﺬِﺭُّﻱِ ﻋَﻦْ ﺍﻟْﺤَﺎﻓِﻆِ ﺍﻟْﻤَﻘْﺪِﺱَّﻱِ ﺃَﻧَّﻪُ ﺃَﺟَﺎﺏَ ﻋَﻦْ ﺫَﻟِﻚَ ﺑِﺄَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ﻟَﻢْ ﻳَﺰَﺍﻟُﻮﺍ ﻣُﺨْﺘَﻠِﻒِﻳﻦَ ﻓِﻴﻪِ ﻭَﺍَﻟَّﺬِﻱ ﺃَﺭَﺍﻩُ ﺃَﻧَّﻪُ ﻣُﺒَﺎﺡٌ ﻟَﺎ ﺳُﻨَّﺔٌ ﻓِﻴﻪِ ﻭَﻟَﺎ ﺑِﺪْﻋَﺔٌ ﺍ ﻫـ ﻭَﺃَﺟَﺎﺏَ ﻋَﻨْﻪُ ﺷَﻴْﺦُ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ ﺣَﺎﻓِﻆُ ﻋَﺼْﺮِﻩِ ﺣَﺞّ ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻃِّﻠَﺎﻋِﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﺫَﻟِﻚَ ﺑِﺄَﻧَّﻬَﺎ ﻣَﺸْﺮُﻭﻋَﺔٌ ﻭَﺍﺣْﺘَﺞَّ ﻟَﻪُ ﺑِﺄَﻥَّ ﺍﻟْﺒَﻴْﻬَﻖَّﻱِ ﻋَﻘَﺪَ ﻟِﺬَﻟِﻚَ ﺑَﺎﺑًﺎ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﺑَﺎﺏُ ﻣَﺎ ﺭُﻭِﻱَ ﻓِﻲ ﻗَﻮْﻝِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺑَﻌْﻀِﻬِﻢْ ﻟِﺒَﻌْﺾٍ ﻓِﻲ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟْﻌِﻴﺪِ ﺗَﻘَﺒَّﻞَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻣِﻨَّﺎ ﻭَﻣِﻨْﻚ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar